SERING MASUK ANGIN BISA JADI PERTANDA STRES

 



Oleh : Anjar Saputra

 

Masuk angin merupakan istilah yang dikenal oleh orang awam ketika kondisi tubuh sedang tidak enak badan, seperti pusing, mual, demam, hidung tersumbat, dan lain sebagainya. Dalam dunia medis, gangguan kesehatan yang memiliki gejala masuk angin ini sebenarnya bernama flu atau common cold.

 

Munculnya istilah masuk angin dikarenakan banyaknya udara atau angin yang masuk ke dalam tubuh, terutama saat musim pancaroba. Inilah yang menjadi keyakinan dunia pengobatan Timur. Bahkan adanya angin dalam tubuh akan menyebabkan terjadinya penyumbatan aliran darah.


Jika angin ada dalam pembuluh darah jantung maka akan menyebabkan berhentinya detak jantung. Jika ada angin dalam pembuluh darah yang menuju otak maka akan terjadi stroke, dst. Jadi keberadaan angin dalam tubuh tidak bisa diabaikan, dan harus ada upaya mengeluarkannya.


Ada beberapa tanda atau gejala masuk angin yang cukup umum terjadi pada penderitanya. Beberapa gejala masuk angin adalah sebagai berikut:

 

·         Pusing atau sakit kepala
·         Demam
·         Perut kembung
·         Mual dan muntah
·         Radang tenggorokan
·         Pilek dan batuk
·         Hidung tersumbat
·         Lemas
·         Nyeri otot dan sendi
·         Diare
·         Cenderung sering buang gas, seperti bersendawa atau kentut

 

Siapa sangka stres ternyata bisa juga membuat kita sering masuk angin. Diketahui stres sendiri merupakan reaksi normal yang terjadi pada setiap orang. Faktanya, tubuh manusia dirancang untuk mengalami stres dan bereaksi terhadapnya.

 

Respons stres membantu tubuh kita menyesuaikan diri dengan situasi baru. Stres bisa menjadi positif, membuat kita tetap waspada, termotivasi dan siap untuk menghindari bahaya. Namun stres bisa menjadi masalah ketika stresor berlanjut tanpa kelegaan atau periode relaksasi.

 

Untuk mengetahui seseorang mengalami stres atau tidak, diperlukan pengamatan gejala, baik fisik maupun psikis selama dua pekan. Secara psikologis stres tampil dalam wujud perasaan cemas, panik, perilaku gelisah, emosi labil, cepat tersinggung, malas, frustasi, dan sebagainya.

 

Selain itu stres juga dapat mendatangkan gejala fisik, seperti gangguan hormonal, sakit maag, pusing, sakit kepala, sakit pinggang, sering masuk angin, sulit berkonsentrasi, serta gangguan tidur. Demikian yang dipaparkan dr. Surjo Dharmono, Sp.KJ(K), dari Departemen Psikiatri FKUI/RSCM.

 

"Rasa cemas berlebihan karena stres akan memacu hormon tertentu di dalam tubuh yang bisa meningkatkan peningkatan denyut jantung dan darah. Rasa cemas juga akan memicu produksi asam lambung," ujarnya.

 

Cemas berkepanjangan juga akan menyebabkan ketegangan otot-otot tubuh. "Akibatnya muncul keluhan sering sakit kepala, gampang masuk angin, dan kelelahan kronis," imbuhnya.

 

Tidak jarang pasien yang sebenarnya memiliki stres berpindah-pindah dokter karena keluhan yang tidak kunjung hilang. Obat yang diminum pun tidak ada yang manjur. "Dalam dunia kedokteran gejala itu disebut psikosomatis, sehat tapi merasa sakit," katanya.

 

Surjo menyebutkan, sekitar 20-30 % pasien yang berobat ke dokter umum sebenarnya adalah orang yang mengalami keluhan fisik karena stres. Sementara itu, menurut laman my.clevelandclinic.org (28/1/2021), banyak strategi harian yang dapat membantu kita menghindari stres.

 

Berikut diantaranya:

 

1. Cobalah aktivitas relaksasi, seperti meditasi, yoga, tai chi, latihan pernapasan, dan relaksasi otot. Program tersebut diketahui saat ini sudah tersedia online, di aplikasi smartphone, dan di banyak gym dan pusat komunitas.

 

2. Rawat tubuh dengan baik setiap hari. Makan dengan benar, berolahraga, dan tidur yang cukup membantu tubuh kita menangani stres dengan lebih baik.

 

3. Tetap positif dan latih rasa syukur, mengakui bagian baik dari hari atau kehidupan.

 

4. Terimalah bahwa kita tidak dapat mengendalikan segalanya. Temukan cara untuk melepaskan kekhawatiran tentang situasi yang tidak dapat diubah.

 

5. Belajarlah untuk mengatakan "tidak" pada tanggung jawab tambahan ketika kita terlalu sibuk atau stres.

 

6. Tetap terhubung dengan orang-orang yang membuat kita tetap tenang, bahagia, memberikan dukungan emosional dan membantu kita dengan hal-hal praktis. Seorang teman, anggota keluarga atau tetangga dapat menjadi pendengar yang baik atau berbagi tanggung jawab sehingga stres tidak menjadi berlebihan.

 

7. Banyak berdzikir karena dzikir akan membuat hati tenang, fisik tidak tegang. Qs Ar-Rad (13): 28,

 

أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ

Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (*)


Madu Obat Masuk Angin


Salah satu khasiat madu adalah mengeluarkan angin yang bersarang pada tubuh kita. Hal ini dikarenakan madu mudah diserap oleh tubuh. Caranya adalah dengan minum 1-2 sendok madu yang diencerkan dengan air hangat 1/2 gelas. Lakukan berulang-ulang, bahkan sampai terjadi kembung dan muntah.


Niscaya angin akan keluar dari tubuh, ditandai dengan adanya keringat, buang air kecil / besar bahkan diare, banyak bersendawa dll. Apabila angin telah keluar dari tubuh maka urusan masuk angin pun selesai. Sebaliknya jika angin tetap menyumbat dalam tubuh akan menimbulkan penyakit gagal jantung, stroke dll.


 

Komentar

Postingan Populer