MENGENAL UKURAN KEKENTALAN MADU
Yang mempengaruhi kekentalan madu adalah kadar airnya. Semakin
sedikit kadar air semakin kental. Yang masuk kategori kental adalah yang kadar
air minimal 22%, angka ini adalah standar kekentalan menurut SNI. Ada 3
kemungkinan kenapa madu dapat mencapai kekentalan 22%, yaitu:
1. Madu dari timur tengah atau wilayah panas lainya misalnya
negara-negara Arab, produk madu saat ini juga ada yang di impor dari Arab,
kenapa kental tentu karena wilayah tersebut panas dan kelembapan udaranya
sangat rendah. Daerah tersebut memiliki iklim sub-tropik.
2. Madu yang sudah melalui proses pengolahan, salah satunya adalah
dengan sistem pasteurisasi (pengurangan kadar air dengan cara dipanaskan pada
suhu tertentu). Madu ketika dipanen di wilayah tertentu itu encer misal kadar
air 24% – 27% namun dengan melalui proses pasteurisasi tadi kadar air
diturunkan menjadi 22% sehingga terkesan kental.
Pengolahan ini mungkin dilakukan untuk mencapai SNI dan
meminimalisir terjadinya botol yang meletup akibat aktivitas gas didalam madu.
Langkah pengurangan kadar air ini oleh beberapa pihak dianggap dapat menurunkan
kualitas madu, apalagi jika suhu yang dipakai terlalu panas. Jika suhu terlalu
panas, ada beberapa kandungan madu akan rusak. Cara pengolahan yang lainya
adalah dengan menambahkan zat tertentu agar madu lebih kental.
3. Madu memang kental sejak dari panenan, rata-rata kejadian
seperti ini ketika panen dilakukan pada musim kemarau dan di wilayah pemanenan
yang tidak terlalu lembab.
Madu Encer adalah madu yang memiliki kadar air diatas 22%. Kadar
air tinggi seperti ini umumnya terdapat pada jenis madu murni. Proses panen madu
murni adalah dari sarang lebah langsung dikemas dalam wadah dan dipasarkan. Bisa
dipasarkan melalui drum, jerigen, atau botol-botol yang lebih kecil. Proses
panen hanya dengan metode peras, tiris, dan penyaringan. Encernya madu ini
bergantung pada lokasi lebah dan cuaca, jika cuaca sedang dalam musim hujan
kandungan air bisa mencapai 24% bahkan lebih.
Sebagai negara tropis, kelembaban lingkungan kita juga tinggi, hal
ini juga mempengaruhi kandungan air madu, sehingga madu – madu di negara tropis
cenderung lebih encer jika dibandingkan negara subtropis. Apalagi jika
dibandingkan dengan daerah timur tengah.
Kadar air di madu hutan berkisar di angka 24%, ini tergolong tinggi
sehingga terlihat lebih encer dari madu lain yang “mungkin” sudah dipanaskan.
Kandungan air madu sangat dipengaruhi alam, apalagi madu hutan yang
berasal dari hutan tropis yang terkenal lembab (curah hujan tinggi), otomatis
madu yang dihasilkan juga memiliki kadar air yang tinggi. Hanya saja saat saat
musim kemarau biasanya kadar air akan sedikit turun.
Sumber : https://madu-go.id/blog/ciri-madu-asli-encer-atau-kental/
Komentar
Posting Komentar