MADU BERMANFAAT MENURUNKAN HIPERTENSI



Hipertensi adalah pengertian medis dari penyakit tekanan darah tinggi. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi kesehatan yang membahayakan nyawa jika dibiarkan. Bahkan, gangguan ini dapat menyebabkan peningkatan risiko terjadinya penyakit jantung, stroke, hingga kematian.

 

Istilah tekanan darah sendiri bisa digambarkan sebagai kekuatan dari sirkulasi darah terhadap dinding arteri tubuh yang merupakan pembuluh darah utama. Besarnya tekanan yang terjadi bergantung pada resistensi dari pembuluh darah dan seberapa intens jantung untuk bekerja.

 



Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2015 menunjukkan, satu dari tiga orang di dunia terkena hipertensi, diperkirakan jumlahnya sekitar 1,13 miliar orang. Jumlah tersebut diperkirakan bakal terus meningkat dan bakal mencapai 1,5 miliar pada 2025.

 

Di Indonesia, Riset Kesehatan Dasar 2018 menunjukkan, jumlah kasus atau prevalensi hipertensi pada orang dewasa mencapai 34,1 persen. Persentasi prevalensi hipertensi tersebut mengalami kenaikan dibandingkan lima tahun sebelumnya yang mencapai 25,8 persen pada 2013.

 

Seseorang dapat mengalami tekanan darah tinggi apabila semakin banyak darah yang dipompa oleh jantung dan akibat sempitnya pembuluh darah pada arteri. Hipertensi dapat diketahui dengan pemeriksaan secara rutin pada tekanan darah. Hal ini direkomendasikan untuk dilakukan setiap tahun oleh semua orang dewasa.

 

Pembacaan tekanan darah dilakukan dalam satuan milimeter air raksa (mmHg). Hasil pemeriksaan akan terbagi menjadi dua nomor, yaitu:

 

Angka pertama atau sistolik mewakili tekanan dalam pembuluh darah ketika jantung berkontraksi atau berdetak. Angka kedua atau diastolik mewakili tekanan di dalam pembuluh darah ketika jantung beristirahat di antara detaknya.

 

Seseorang bisa dikatakan mengalami hipertensi jika angka tekanan darah sistolik dari pengukuran selama dua kali berturut-turut memperlihatkan hasil yang lebih besar dari 140 mmHg, dan/atau angka tekanan darah diastolik menunjukkan hasil yang lebih besar dari 90 mmHg.

 

Penyebab Hipertensi

 

Hipertensi terbagi menjadi dua jenis, yaitu hipertensi primer dan sekunder. Berikut penjelasan tentang penyebab hipertensi ini:

 

1. Hipertensi Primer

Sering kali, penyebab terjadinya hipertensi pada kebanyakan orang dewasa tidak dapat diidentifikasi. Hipertensi primer cenderung berkembang secara bertahap selama bertahun-tahun yang akhirnya semakin parah jika tidak dilakukan penanganan.

 

2. Hipertensi Sekunder

Beberapa orang memiliki tekanan darah tinggi karena alami kondisi kesehatan yang mendasarinya. Hipertensi jenis ini cenderung terjadi secara tiba-tiba dan menyebabkan tekanan darah lebih tinggi dibandingkan hipertensi primer.

 

Berbagai kondisi yang dapat menyebabkan hipertensi sekunder, antara lain:

·         Obstruktif sleep apnea (OSA).

·         Masalah ginjal.

·         Tumor kelenjar adrenal.

·         Masalah tiroid.

·         Cacat bawaan di pembuluh darah.

·         Obat-obatan, seperti pil KB, obat flu, dekongestan, obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas.

·         Obat-obatan terlarang.

 

Faktor Risiko Hipertensi

 

Memang faktor risiko untuk alami hipertensi berbanding lurus dengan usia. Seseorang yang memiliki usia lebih tua memiliki kemungkinan lebih besar untuk alami hipertensi. Beberapa faktor risiko lainnya yang dapat meningkatkan terjadinya hipertensi adalah:

 

·         Memiliki usia di atas 65 tahun.

·         Sering mengonsumsi makanan tinggi garam berlebihan.

·         Alami kelebihan berat badan atau obesitas.

·         Adanya riwayat keluarga dengan kondisi medis yang sama.

·         Kurang mengonsumsi buah dan sayuran.

·         Tidak aktif secara fisik atau jarang berolahraga.

·         Mengonsumsi terlalu banyak makanan atau minuman yang mengandung kafein.

·         Memiliki kebiasaan merokok.

·         Banyak mengonsumsi minuman beralkohol.

·         Stres. Tingkat stres yang tinggi dapat meningkatkan tekanan darah untuk sementara.

·         Alami kondisi kronis tertentu, seperti penyakit ginjal, diabetes, atau sleep apnea.

 

Perlu dipahami juga terkadang kehamilan juga dapat menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi. Selain itu, gangguan ini juga dapat terjadi pada anak-anak yang biasanya disebabkan masalah pada ginjal atau jantung. Pengaruh gaya hidup yang buruk juga semakin memperparah masalah ini.

 

Meski demikian, kamu dapat menurunkan atau bahkan mencegah risiko terjadinya hipertensi dengan mengubah pola hidup menjadi lebih sehat dan mengatur pola makan secara rutin. Pastikan untuk memenuhi asupan gizi pada tubuh agar tetap sehat, konsumsi air putih setiap hari, dan berolahraga secara teratur.

 

Gejala Hipertensi

 

Seseorang yang mengidap hipertensi akan merasakan beberapa gejala yang timbul, antara lain:

 

·         Sakit kepala;

·         Mimisan;

·         Masalah penglihatan;

·         Nyeri dada;

·         Telinga berdengung;

·         Sesak napas; dan

·         Aritmia.

 

Untuk hipertensi yang berat gejalanya bisa berupa:

 

·         Kelelahan;

·         Mual dan/atau muntah;

·         Kebingungan;

·         Merasa cemas;

·         Nyeri pada dada;

·         Tremor otot; dan

·         Adanya darah dalam urine.

 

Diagnosis Hipertensi

 

Dokter akan mengajukan pertanyaan tentang riwayat kesehatan dan melakukan pemeriksaan fisik. Setelah itu, dokter atau tenaga ahli biasanya akan memakaikan manset lengan tiup di sekitar lengan dan mengukur tekanan darah dengan menggunakan alat pengukur tekanan.

 

Hasil pengukuran tekanan darah dibagi menjadi empat kategori umum:

 

1.      Tekanan darah normal adalah tekanan darah di bawah 120/80 mmHg.

2.      Prahipertensi adalah tekanan sistolik yang berkisar dari 120–139 mmHg, atau tekanan darah diastolik yang berkisar dari 80-89 mmHg. Prahipertensi cenderung dapat memburuk dari waktu ke waktu.

3.      Hipertensi tahap 1 adalah tekanan sistolik berkisar 140-159 mmHg, atau tekanan diastolik berkisar 90-99 mm Hg.

4.      Hipertensi tahap 2 tergolong lebih parah. Hipertensi tahap 2 adalah tekanan sistolik 160 mmHg atau lebih tinggi, atau tekanan diastolik 100 mmHg atau lebih tinggi.

 

Krisis hipertensi.

 

Hasil pengukuran tekanan darah lebih tinggi dari 180/120 mmHg. Kondisi ini termasuk situasi darurat yang memerlukan perawatan medis segera. Jika kamu mendapatkan hasil ini saat mengukur tekanan darah di rumah, tunggu lima menit dan tes ulang. Jika alami gejala hipertensi, ada baiknya segera mendapatkan pemeriksaan di rumah sakit.

 

Pengobatan Hipertensi

 

Sebagian pengidap hipertensi harus mengonsumsi obat seumur hidup guna mengatur tekanan darah. Namun, jika tekanan darah sudah terkendali melalui perubahan gaya hidup, penurunan dosis obat atau konsumsinya dapat dihentikan. Perhatikan selalu dosis obat yang diberikan dan efek samping yang mungkin terjadi.

 

Obat-obatan yang umumnya diberikan kepada para pengidap hipertensi, antara lain:

·         Obat untuk membuang kelebihan garam dan cairan di tubuh melalui urine. Pasalnya, hipertensi membuat pengidapnya rentan terhadap kadar garam tinggi dalam tubuh.

·         Obat untuk melebarkan pembuluh darah sehingga tekanan darah bisa menurun. Perlu diketahui bahwa hipertensi membuat pengidapnya rentan mengalami sumbatan pada pembuluh darah.

·         Obat yang bekerja untuk memperlambat detak jantung dan melebarkan pembuluh darah.

·         Obat penurun tekanan darah yang berfungsi untuk membuat dinding pembuluh darah lebih rileks.

·         Obat penghambat renin untuk menghambat kerja enzim yang berfungsi menaikkan tekanan darah. Jika renin bekerja berlebihan, tekanan darah akan naik tidak terkendali.

 

Selain konsumsi obat-obatan, pengobatan hipertensi juga bisa dilakukan melalui terapi relaksasi, misalnya terapi meditasi atau olahraga olah tubuh seperti yoga. Namun, pengobatan hipertensi tidak akan berjalan lancar jika tidak disertai dengan perubahan gaya hidup. Contohnya seperti menjalani pola makan dan hidup sehat, serta olahraga teratur.

 

Pencegahan Hipertensi

 

Terdapat beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah hipertensi, yaitu:

 

·         Mengonsumsi makanan sehat, seperti buah dan sayuran.

·         Batasi asupan garam (menjadi kurang dari 5g setiap hari). 

·         Kurangi konsumsi kafein yang berlebihan.

·         Berhenti merokok.

·         Berolahraga secara teratur.

·         Menjaga berat badan.

·         Mengurangi konsumsi minuman beralkohol.

·         Membatasi asupan makanan tinggi lemak jenuh.

·         Menghilangkan/mengurangi lemak trans dalam diet.

 

Kapan Harus ke Dokter?

 

Setiap orang dewasa disarankan untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah setiap tahunnya. Dokter juga kemungkinan akan merekomendasikan pengukuran tekanan darah jika telah didiagnosis hipertensi atau memiliki faktor risiko dari penyakit ini. Anak-anak juga dapat diukur tekanan darahnya sebagai bagian dari pemeriksaan tahunan.

 

Segera hubungi dokter apabila merasakan gejala-gejala di atas. Penanganan yang tepat dapat meminimalisir terjadinya dampak negatif sehingga pengobatan bisa lebih cepat dilakukan. Kamu bisa melakukan pemeriksaan hipertensi di beberapa rumah sakit rekanan Halodoc.



Madu Membantu Menurunkan Hipertensi

 

Madu dikenal banyak manfaat untuk menjaga kesehatan tubuh dan kecantikan. Rasa manis yang alami, membuat madu disukai hampir semua orang. Madu dapat dioleskan ke roti, diminum langsung atau dicampur ke dalam makanan.

 

Mungkin kamu terbiasa mengonsumsi madu di pagi hari sebelum beraktivitas. Namun bagaimana jika minum satu sendok madu sebelum tidur? Ternyata, banyak perubahan yang terjadi pada tubuh setelahnya loh. Melansir dari laman brightside, ini keajaiban minum madu di malam hari sebelum tidur.

 

1. Tidur jadi lebih nyenyak

Madu mengandung nutrisi yang disebut tryptophan, hormon yang membantu lebih rileks dan memberi tubuh sinyal untuk segera tidur. Meskipun tubuh membutuhkan asam amino ini, namun ia tidak memproduksinya secara alami. Kamu bisa mendapatkannya melalui makanan tertentu, seperti madu.

 

Ketika kamu terbangun di tengah malam, hal itu terjadi karena selama tidur. Otak membutuhkan zat yang disebut glikogen dan menginduksi kelenjar adrenalin yang terletak di ginjal untuk mengeluarkan adrenalin dan kortisol. Berkat kandungan glikogen yang terdapat dalam madu, maka mengonsumsi madu sebelum tidur dapat membuat tidur menjadi lebih nyenyak.

 

2. Membantu menurunkan tekanan darah

Tekanan darah tinggi bisa berpotensi menyebabkan penyakit jantung. Maka dari itu, perlu menjaga agar tekanan darah tetap stabil, sehingga dapat mencegah komplikasi jantung. Madu mengandung senyawa antioksidan yang telah terbukti mengurangi tekanan darah tinggi. Minum sesendok madu di malam hari cara terbaik untuk mencegah tekanan darah tinggi.

 

3. Menurunkan trigliserida

Trigliserida adalah jenis lemak yang ada dalam darah. Tingkat trigliserida yang tinggi bisa berisiko terkena penyakit jantung dan diabetes. Madu dikatakan dapat menurunkan kadar trigliserida dalam tubuh, dan efektif membersihkan darah dari lemak yang tidak perlu.

 

4. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh

Madu kaya akan antioksidan dan agen antibakteri yang membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Sehingga membuatmu lebih kuat dalam melawan infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri, jamur, dan virus lainnya.

 

5. Tubuh membakar lemak lebih cepat

Madu meningkatkan metabolisme dengan menghasilkan efek termogenik pada tubuh. Ini berarti meningkatkan sirkulasi yang sedikit menaikkan suhu tubuh, sehingga membantu Moms membakar lemak lebih cepat.

 

6. Mencegah batuk

Madu adalah anti-inflamasi alami, maka mengonsumsi satu sendok makan madu yang dicampur dengan air hangat setiap malam dapat mengurangi iritasi pada tenggorokan dan mencegah batuk. Tak hanya itu, madu juga menjadi antibiotik yang baik untuk melawan bakteri apapun yang berada di tenggorokan.

 

7. Memperlambat penuaan

Madu antioksidan alami yang bermanfaat untuk memperlambat penuaan secara alami. Minum madu sebelum tidur akan melawan tanda-tanda penuaan dari dalam. Selain diminum, kamu juga dapat mengoleskan madu di kulit agar tetap lembap dan halus.

 

8. Mencegah depresi

Madu mengandung polifenol, bahan kimia organik yang membantu mencegah depresi dengan melawan stres oksidatif dalam sel-sel otak. Mengonsumsi madu setiap malam sebelum tidur, akan menjaga kesehatan dan terhindar dari berbagai penyakit. (*)

 

Sumber : https://www.grid.id/read/041620224/rutin-konsumsi-madu-sebelum-tidur-bisa-turunkan-tekanan-darah?page=all

 

 

 

Komentar

Postingan Populer