LANSIA RENTAN ALAMI OSTEOARTHRITIS
Oleh: dr. Rizal Fadli
“Saat usia semakin bertambah, maka masalah kesehatan juga semakin
banyak yang muncul, salah satunya adalah masalah tulang. Pada lansia, kasus
yang paling banyak terjadi adalah osteoarthritis. Sayangnya kondisi ini tidak
bisa dipulihkan, tetapi dengan perawatan tertentu gejalanya bisa berkurang dan
fungsi sendi menjadi lebih baik lagi.”
Osteoarthritis adalah bentuk arthritis atau radang sendi yang
paling umum dan ia telah memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Kondisi ini
terjadi ketika tulang rawan pelindung yang menjadi bantalan ujung tulang aus
seiring bertambahnya usia. Meskipun osteoartritis dapat merusak sendi mana pun,
tetapi gangguan ini paling sering menyerang sendi di tangan, lutut, pinggul,
dan tulang belakang.
Gejala osteoarthritis biasanya dapat diatasi, meskipun kerusakan pada persendian tidak
dapat dipulihkan. Selalu aktif bergerak, menjaga berat badan yang sehat dan
menerima perawatan tertentu dapat memperlambat perkembangan penyakit serta
membantu meningkatkan rasa sakit dan fungsi sendi.
Mengapa Lansia Rentan Alami Osteoarthritis?
Osteoarthritis sebenarnya bisa terjadi pada segala kelompok usia,
termasuk orang berusia muda dan lansia. Namun seringnya, gejala osteoarthritis
baru muncul pada saat seseorang menginjak usia lebih tua. Banyak orang
mengalami gejala osteoarthritis pada usia 70 tahun.
Pada usia muda, osteoarthritis lebih disebabkan karena faktor
trauma. Misalnya, karena cedera
olahraga, kecelakaan, atau bisa juga karena faktor genetik. Sementara pada
lansia, osteoarthritis disebabkan karena melemahnya sendi dan tulang seiring
pertambahan usia.
Bertambahnya usia bukan hanya membuat sendi dan tulang menjadi
kaku, melainkan juga membuat produksi cairan sinovial yang berfungsi sebagai
pelumas menjadi berkurang. Akibatnya, lansia rentan mengalami pergesekan antara
tulang dan sendi yang menyebabkan tulang rawan menipis dan menimbulkan gejala
fisik yang mengganggu aktivitas. Diantaranya adalah nyeri, bengkak, dan masalah
pergerakan sendi.
Faktor Risiko Osteoarthritis
Selain usia, ada juga
beberapa faktor lain penyebab osteoarthritis. Berikut ini beberapa faktor
risiko osteoarthritis selain usia yang perlu diketahui:
·
Riwayat
Keluarga. Risiko
pengapuran sendi meningkat pada orang yang memiliki riwayat kondisi serupa di
dalam keluarga.
·
Jenis Kelamin. Wanita lebih berisiko mengalami pengapuran sendi dibandingkan pria.
Risiko ini dikaitkan dengan berkurangnya hormon estrogen pada perempuan setelah
menopause.
·
Kelebihan Berat
Badan (overweight atau obesitas). Kelebihan berat badan memberi tekanan lebih besar pada persendian,
tulang rawan, dan tulang (terutama pada lutut). Hal ini yang memicu terjadinya
pengapuran pada lutut hingga membatasi kemampuan gerak.
·
Pekerjaan. Terutama pekerjaan yang melibatkan sendi dan tulang secara
berlebihan.
·
Cedera pada
Sendi. Misalnya,
akibat kecelakaan atau terjatuh.
·
Penyakit Lain. Mengidap penyakit radang sendi lain, seperti asam urat atau
rheumatoid arthritis juga meningkatkan risiko seseorang alami osteoarthritis.
Pengobatan Osteoarthritis pada Lansia
Sayangnya osteoarthritis termasuk kondisi yang tidak dapat
disembuhkan. Meski begitu, tetap ada pengobatan yang bisa dilakukan untuk
mengurangi gejala yang muncul, yaitu:
·
Menurunkan
berat badan bagi pengidap yang mengalami kelebihan berat badan.
·
Menjalani
fisioterapi atau terapi okupasi.
·
Menggunakan
alat khusus untuk membantu mengurangi rasa sakit, terutama saat berdiri dan
berjalan.
·
Mengonsumsi
obat pereda rasa sakit (seperti paracetamol dan obat antiinflamasi nonsteroid), obat antidepresan (seperti duloxetine), dan obat pereda nyeri topikal (dioleskan pada bagian
sendi yang mengalami nyeri ringan).
·
Operasi,
dianjurkan jika pengobatan yang telah dilakukan belum berhasil mengatasi
osteoarthritis. Prosedur ini dilakukan untuk memperbaiki, memperkuat, dan
mengganti sendi yang rusak.
Sementara itu, untuk mencegah risiko osteoartritis, lansia perlu
rutin berolahraga untuk menguatkan sendi dan tulang, setidaknya 20–30 menit per
hari. Mereka juga harus menjaga postur tubuh saat duduk dan berdiri, serta
menjaga berat badan agar tidak obesitas.
Penting juga untuk tetap memenuhi kebutuhan kalsium saat usia
bertambah. Tak hanya melalui makanan, lansia juga perlu mendapatkannya melalui
suplemen. Untungnya kini Halodoc memiliki toko kesehatan sehingga kebutuhan suplemen harian bisa terpenuhi. Apalagi dengan
layanan kesehatan, kamu bisa segera dapatkan kebutuhan obat dan suplemen tanpa
keluar rumah. Praktis bukan? Yuk gunakan aplikasi Halodoc sekarang!
Sumber : https://www.halodoc.com/artikel/alasan-lansia-rentan-alami-osteoarthritis
Madu dan Sengat Lebah sebagai Obat
Osteoartritis
Madu dan Sengat Lebah dapat dijadikan obat
osteoartritis. Dalam madu terkandung banyak kalsium sehingga mampu memenuhi kebutuhan
tubuh akan kalsium, terutama tulang. Dengan rutin mengkonsumsi “Madu Asli
Babussalam” 1-2 sdm setiap hari, insya Allah kebutuhan kalsium kita tercukupi.
Sedangkan sengat lebah pada lutut terbukti
memberikan tambahan kekuatan. Lutut yang nyeri, sakit saat naik turun tangga,
insya Allah akan teratasi dengan sengat lebah. Dosisnya adalah 1-2 sengatan
setiap 3 hari atau sepekat 2 kali. Sudah banyak yang membuktikan keberhasilan
metoda sengat lebah ini.
Silahkan datang ke Rumah Sehat TNC Babussalam
untuk mendapatkan layanan pengobatan osteoartritis ini. Insya Allah akan
mendapatkan kesembuhan. Biidznillah. Hubungi: Umi Anna Rosdiana, 0816 4201465.
Komentar
Posting Komentar