LEBAH MADU, CARA BUDIDAYA DAN MANFAATANYA
Oleh : Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Pattimura Ambon
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu negara yang dikenal oleh negara-negara
lain di dunia memiliki keistimewaan keaneka-ragaman sumber daya alam hayati
yang tinggi berupa flora dan fauna. Keanekaragaman sumber daya alam hayati
tersebut termasuk didalamnya adalah serangga berguna lebah madu.
Produk madu yang dihasilkan oleh serangga berguna lebah madu (Apis
sp) telah lama dikenal oleh masyarakat karena manfaatnya sebagai bahan makanan
alami yang bergizi tinggi ataupun dipakai sebagai obat untuk menyembuhkan
beberapa penyakit seperti: influenza, infeksi kulit karena luka bakar, dan
batuk berdahak.
Pengembangan usaha lebah madu di Indonesia meliputi tiga jenis
lebah madu, yaitu (1) budidaya lebah madu jenis lokal Apiscerana; (2) budidaya
lebah madu jenis unggul Apis mellifera; dan (3) pemungutan produk madu dari
dari lebah madu hutan jenis Apis dorsata. Usaha ini ditujukan untuk memperoleh
manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat sekitar dan dan didalam hutan,
dengan tetap memperhatikan aspek kelestarian sumberdaya hutan sehingga
diharapkan tingkat gangguan terhadap hutan akan berkurang.
Hasil-hasil pengembangan usaha budidaya lebah madu di beberapa
daerah, menunjukkan bahwa usaha budidaya lebah madu tersebut telah memberikan
prospek yang cukup baik, karena disamping akan membuka peluang usaha dan
menyerap tenaga kerja, juga turut mendukung program penghijauan melalui
penanaman tanaman pakan lebah madu.
Memperhatikan manfaat dan peluang usaha pengembangan budidaya
lebah madu serta betapa pentingnya pemberdayaan pada masyarakat sekitar hutan,
maka perlu untuk mendukung usaha pengembangan lebah madu tersebut melalui
budidaya lebah madu di dalam kotak (stup).
KLASIFIKASI DAN JENIS LEBAH MADU
Lebah madu termasuk hewan serangga bersayap atau insekta dan
diklasifikasikan sebagai berikut,
Kelas : Insekta
Onio : Hymenoptera
Famili : Apidae
Genus : Apis
Spesies : Apis
cerana , Apis mellifera L, Apis dorsata F, Apis trigona, Apis andreniformis S,
Apis florea F, Apis koschevnikovi B
Jenis-Jenis Lebah Madu
1. Apis cerana F
A.cerana adalah lebah madu asli Asia dan diduga penyebarannya
mulai dari Afghanistan, Cina, Jepang, sampai Indonesia. Lebah madu jenis ini
umumnya dikenal sebagai lebah gula, mempunyai sifat yang ganas dan produksi
madunya tidak begitu banyak yaitu sekitar 6-12 kg/tahun/koloni. Masyarakat menamakan
lebah madu jenis ini dengan sebutan Niri Gula.
Lebah madu Apis cerana dapat dibudidayakan secara sederhana
didalam glodok kayu atau secara modern yaitu dalam kotak (stup). Biasanya lebah
ini membuat sarang di celah-celah batu dan didalam rongga-rongga batang pohon
yang sudah membusuk. Ukuran tubuhnya kecil dan suka berpindah tempat, namun
lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit.
2. Apis dorsata F
Apis dorsata, mempunyai tubuh paling besar dari jenis-jenis
lebah madu lainnya. Jenis ini berkembang hanya di kawasan tropis Asia, seperti
Indonesia, Philippina dan Jepang dan tidak terdapat di luar Asia.
Apis dorsata sering disebut lebah hutan atau lebah liar. Lebah
madu jenis ini sulit dibudidayakan karena mempunyai sifat atau temperamen yang
sangat ganas dan mempunyai sengat yang sangat berbahaya dan dapat menyebabkan
kematian bagi manusia. Produksi madunya sangat tinggi yaitu sekitar 50-70
kg/tahun/koloni.
Jenis lebah madu ini banyak terdapat didalam hutan-hutan
belantara yang jarang dirambah oleh manusia. Sarangnya sangat besar berdiameter
sekitar 1-2 meter dan penghuninya jutaan ekor. Sarangnya berupa sisiran, tetapi
bentuknya menjadi satu.
Madu dari lebah madu jenis Apis dorsata, biasanya yang selalu
diburu oleh penduduk dan diperdagangkan sebagai sebagai madu hutan dan terkenal
di kawasan Asia. Di Indonesia madu dari lebah madu Apis dorsata inilah yang
banyak diambil di alam Indonesia seperti di Sumatera, Kalimantan, Irian, NTB,
dan Maluku. Sarang dari lebah madu ini biasanya tergantung di cabang-cabang
pohon yang tinggi dan pada tebing-tebing batuan. Di Provinsi Maluku, lebah madu
ini banyak dijumpai di pulau Wetar dan Pulau Romang, Kabupaten Maluku Tenggara
Barat.
3. Apis mellifera L
Lebah madu jenis Apis mellifera sering disebut lebah madu
internasional karena berasal dari Italia, Selandia Baru dan Australia. Lebah
madu jenis ini mudah dibudidayakan dan produksi madunya cukup tinggi yaitu
sekitar 30-60 kg/tahun/koloni. Ukuran tubuh lebah madu Apis mellifera lebih
besar dari lebah madu Apis cerana. Lebah madu Apis mellifera banyak terdapat di
negara-negara Eropa karena mudah dibudidayakan, produksinya tinggi, dan
temperamennya tidak ganas.
4. Apis trigona
Lebah madu jenis Apis trigona mempunyai produksi madu sekitar
0,5-1 kg/tahun/koloni. Keistimewaannya adalah tidak mempunyai alat sengat dan
senjata untuk bela dirinya adalah zat perekat seperti lem. Lebah madu ini
membuat sarang di celah-celah batang pohon. Di Provinsi Maluku khususnya pada
masyarakat Ambon menamakan jenis lebah madu ini dengan berbagai istilah yaitu Mae-Mae
Toher (Pulau Ambon), Kalkello (Pulau Saparua), Bulpena (Pulau Haruku), dan Seseero
(Pulau Seram). Ukuran tubuh lebah madu Apis trigonasangat kecil dan bentuk
tubuhnya seperti lalat buah.
KOLONI LEBAH MADU
Lebah madu merupakan insekta sosial yang hidup selalu dalam satu
keluarga besar yang disebut koloni. Didalam satu koloni lebah madu terdapat
satu ekor strata ratu, beberapa ratus ekor strata pejantan, dan beberapa puluh
ribu ekor strata pekerja, setrata telur larva dan pupa. Setiap koloni lebah
madu dihuni oleh tiga strata, yaitu strata ratu, strata pejantan dan strata
pekerja yang mempunyai tugas sendiri-sendiri. Pembagian tugas tersebut berjalan
sesuai dengan fungsinya masing-masing sehingga kelangsungan dan kesanggupan
membentuk koloni sangat kuat dan sangat menakjubkan.
1. Strata Ratu Lebah
Strata ratu lebah madu merupakan anggota koloni yang amat
penting. Ratu lebah ukuran tubuhnya yaitu 2 x lebih panjang dari ukuran tubuh
strata lebah pekerja dan lebah pejantan. Tugas strata ratu lebah adalah
bertelur terus-menerus sampai akhir hidupnya. Kemampuan bertelurnya yaitu
sebanyak 1000-2000 butir per hari, dan umurnya dapat mencapai 3-5 tahun.
Dalam satu koloni lebah madu hanya ada satu ekor ratu. Strata
ratu lebah juga memiliki alat sengat dan alat sengat ini merupakan senjata
untuk bela diri, namun tidak pernah digunakan menyengat manusia walaupun
diusiknya. Alat sengat ini hanya digunakan untuk menyerang ratu lawannya.
2. Strata Lebah Pekerja
Strata lebah pekerja merupakan strata yang jumlahnya paling
banyak yaitu sekitar 20.000-90.000 ekor dalam satu koloni. Tugas utamanya
adalah mengumpulkan nektar, tepung sari dan air dari bunga-bunga tanaman,
membangun sel-sel sarang, menjaga sarang dari musuh-musuhnya, membersihkan
sarang, menyimpan madu dalam sel-sel, dan memperbaiki sel-sel sarang yang
rusak. Lebah strata pekerja mempunyai senjata andalan berupa sengat berduri.
Sengat ini menyerupai bentuk kait yang dilengkapi dengan racun. Umur dari lebah
strata pekerja sekitar 35-45 hari.
3. Strata Lebah Jantan
Strata lebah jantan jumlahnya berkisar dari 100-200 ekor dalam
satu koloni. Tugas utamanya hanya mengawini strata ratu lebah. Dalam perkawinan
hanya seekor lebah jantan terbaik yang dapat mengawini ratu lebah melalui
seleksi terbang. Perkawinan berlangsung di udara di alam terbuka dan biasanya
lebah jantan sekali melakukan perkawinan dengan ratu, maka lebah jantan
tersebut mati.
Umur strata lebah pejantan sekitar 75-90 hari. Lebah strata
pejantan mempunyai mata dan sayapnya lebih besar dari kedua strata lainnya dan
tidak memiliki alat sengat.
PRODUK-PRODUK LEBAH MADU DAN MANFAATNYA
1. Madu
Madu mengandung berbagai jenis komponen yang sangat bermanfaat
bagi kesehatan manusia yaitu karbohidrat, asam amino, minirel, enzim, vitamin
dan air. Madu dapat juga menyembuhkan luka-luka pada usus duabelas jari,
peredaraan darah dan menormalkan komposisi darah.
2. Royal Jelly
Royal jelly merupakan salah satu jenis makanan alami yang baik
dengan kandungan nutrisi yang sangat kompleks. Royal jelly dapat digunakan
untuk pengobatan beberapa jenis penyakit seperti asma, alerhi, kejang-kejang
dan impoten.
3. Tepung sari (Bee pollen)
Bee pollen merupakan intisari kehidupan karena kandungan
nutrisinya yang sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh terutama membangun dan
memperbaiki sel-sel tubuh, meningkatkan daya tahan tubuh menurunkan kolestrol
dan memperlancar fungsi pencernaan serta asma.
4. Bee propolis
Bee propolis merupakan bahan perekat bersifat resin dan
dikumpulkan oleh strata lebah pekerja untuk menutup sel-sel sarang, mendempul
sel-sel sarang yang retak, dan memperkecil lubang. Bee propolis mengandung zat
aromatik, zat pewangi dan mineral. Bee propolis dapat digunakan dalam berbagai
obat jadi dari pabrik pharmasi, antara lain tampal gigi, plester, zat
antibiotik dan coating kapsul.
5. Lilin Lebah (Malam)
Lilin lebah (malam) disekresikan oleh kelenjar lilin yang
terdapat pada bagian bawah dari perut (abdomen) lebah pekerja. Penggunaan lilin
lebah tidak hanya terbatas pada bidang industri lilin saja tetapi meluas pada
industri-industri lainnya seperti ; industri kosmetik, industri pharmasi dan
juga industri batik tradisional dan modern.
6. Racun Lebah (Bee Venom)
Racun lebah (apitoxin) dihasilkan dari lebah pekerja. Apitoxin disekresikan
oleh kelenjar racun dalam bentuk cairan bening dengan bau tajam, rasanya pahit
dan pedas, aromanya spsifik serta cepat kering.
Apitoxin mengandung senyawa-senyawa kimia antara lain triptofan,
kolin, gliserin, asam fosfat, asam falmitat, asam lemak, asam vitelin, apromin,
peptida, ensim, hystamin, dan mellitin. Perkembangan penelitian modern
membuktikan bahwa racun lebah dapat digunakan untuk pengobatan. Ada beberapa
jenis penyakit yang dapat disembuhkan melalui sengatan lebah antara lain
penyakit neuritis, penyakit reumatik otot, penyakit asthma bronchial, penyakit
pembuluh darah kapiler dan penyakit impoten.
CARA LEBAH MADU MEMPRODUKSI MADU
Info menarik, lebah pekerja adalah lebah betina yang tidak
menjadi ratu. Lebah pekerja memiliki peran penting dalam pengumpulan nektar
bunga yang nantinya akan diproduksi menjadi madu. Berikut ini adalah cara atau
proses lebah pekerja membuat madu.
1. Berburu dan Mengumpulkan Nectar
Lebah pekerja akan mulai terbang sejauh 6 km hingga 8 km untuk
mencari nektar atau sari bunga yang nantinya akan diproduksi menjadi madu.
2. Mengubah Nektar Menjadi Madu
Setelahnya, nectar tadi akan diolah menjadi madu dengan cara
dikunyah oleh lebah pekerja, lebah pekerja akan menghasilkan enzim yang dapat
meningkatkan tingkat keasaman dalam nectar dan merubahnya menjadi madu.
3. Mengeringkan Madu Setelah Dikunyah
Setelahnya lebah akan mengeringkan nectar yang telah menjadi
madu. Lebah menggunakan dua cara untuk mengeringkan madu, yakni dengan cara
menyebarkan madu setengah jadi ke sarang lebah yang memiliki bentuk segi enam
dan yang kedua adalah dengan cara mengipasi madu setengah jadi menggunakan
sayapnya.
4. Melindungi Madu dengan Lilin Lebah
Langkah terakhir adalah proses penyimpanan madu, proses ini
dilakukan dengan cara menyimpan madu di dalam sel yang ada di sarang lebah.
Untuk dapat menjaga kualitas dari madu, lebah menggunakan lilin lebah yang
dihasilkan oleh lebah.
BUDIDAYA LEBAH MADU DI DALAM KOTAK (STUP)
1. Kotak (stup) Lebah Madu
Kotak lebah madu (sistem gelondong modern) sangat diperlukan
dalam usaha pemeliharaan lebah madu. Pemeliharaan lebah madu dalam kotak akan
mempermudah pengelolaan dan pemanenannya, tanpa merusak koloni lebah madu.
Stup dapat dibuat tunggal atau bertingkat yang ditumpuk satu
sama lain. Bila stup dibuat bertingkat, maka kotak paling bawah berfungsi
sebagai tempat ratu dan pertumbuhan serta perkembangbiakan koloninya. Sedangkan
kotak yang diatasnya berfungsi sebagai tempat memproduksi madu. Stup perlu
diberi penyangganya untuk menghindari serangan rayap, ular, atau binatang lain.
Tinggi kaki penyangga stup dari tanah berkisar 50 cm – 100 cm.
Ukuran stup untuk lebah madu umumnya sebagai berikut ; panjang x
lebar x tinggi untuk tutupannya adalah 51 cm x 41 cm x 5 cm. Sedangkan untuk
kotaknya adalah 50 cm x 40 cm x 28 cm. Tebal papan yag digunakan adalah 1.5 cm.
Pada bagian dalam stup terdapat 6-10 sisiran atau bingkai dengan ukuran panjang
bagian atasn dengan tonjolan yaitu 49 cm, panjang bagian bawah 40 cm, tingginya
21cm, tebal kayu penggantung 2.5 cm, tebal kayu penguat 1.5 cm, dan lebarnya 3
cm untuk tempat pembuatan sarang lebah madu yang berbentuk heksagonal. Jarak
antara sisiran yang satu dengan yang lain sekitar 2 cm agar lebah madu tersebut
dapat bergerak secara leluasa.
Ruang antara kotak produksi madu dan kotak tempat ratu lebah
harus diberi pembatas berupa sekat dari kawat kasa agar ratu lebah tidak masuk
dan mengkonsumsi serta meletakan telurnya di dalam tumpukan madu. Pintu keluar-masuknya
lebah madu harus dibuat dengan tinggi yang sama dan sejajar dengan letak
sisiran.
2. Penempatan Stup
Penempatan stup yang ideal yaitu harus dekat dengan jenis-jenis
tanaman yang banyak mengandung nektar dan serbuk dari sumber pakan lebah madu.
Syarat yang lain untuk menempatkan stupnya adalah harus jauh dari tempat-tempat
berasap dan rumah-rumah tempat tinggal.
3. Memindahkan Lebah Madu ke Dalam Stup
Pemula yang ingin belajar budidaya lebah madu, sebaiknya
menggunakan spesies lebah madu Apis cerana yang banyak terdapat dimana-mana,
baik di rongga-rongga batang pohon atau di atap rumah tua yang tidak dihuni.
Spesies lebah tersebut dapat dipindahkan ke dalam stup untuk dibudidayakan
sebagaimana biasanya. Cara pemindahannya sebagai berikut:
a. Pakailah masker untuk melindungi wajah, sarung tangan, baju
dan celana yang dapat menahan sengatan lebah.
b. Hembuskan asap ke koloni lebah untuk menyingkirkan lebah
pekerja yang melindungi ratu lebah.
c. Cari ratu lebah, ambil dan masukan dengan hati-hati ke dalam
kotak stup tempat ratu.
d. Pilihlah tiga atau lebih sisiran sarang yang masih baik (ada
telur, larva, pupa, tepung sari bunga, dan sedikit madu). Sisiran tersebut
disayat dan lekatkan pada bingkai sisiran dan ikat dengan tali arafia,
selanjutnya masukan sisiran tersebut ke dalam stup yang telah terisi ratu
lebah.
e. Masukan semua koloni lebah ke dalam kotak lebah (stup), tutup
pintunya dan taruhlah di tempat yang sudah dipersiapkan.
f. Apabila dalam beberapa jam kemudian, koloni lebah dapat
tenang, maka pintu pada kotak ratu lebah dapat dibuka.
Untuk beberapa hari lamaya, kotak lebah (stup) jangan
dipindah-pindahkan. Biarkanlah sarang lebah madu melekat pada bingkai sisiran
sarang dan tali arafia terlepas sendiri digigit oleh lebah pekerja. Pemindahan
lebah madu ini sebaiknya dilakukan pada malam hari.
g. Melepas Lebah Madu
Apabila koloni lebah sudah betah tinggal di dalam stup dan sudah mencintai ratunya, maka lebah madu tersebut dapat dilepas dengan cara membuka pintu keluar-masuknya. Pelepasan lebah madu harus dilakukan pada pagi hari dimana saat bunga tanaman mekar.
PEMANENAN
Pemanenan dan penanganan madu hasil pemeliharaan lebah madu,
merupakan tugas paling pokok yang harus dikuasai peternak lebah madu. Pemanenan
dan penanganan yang baik dapat menghasilkan madu yang memiliki kualitas baik. Pengambilan
madu sebaiknya dilakukan setelah semua sisiran hampir terpenuhi dengan madu dan
harus pada sore hari, karena pada saat itu lebah madu sudah berkumpul semua
dalam kotak lebah.
Pengambilan madu harus dilakukan secara teratur yaitu bila
sisiran yang berisi madu sudah ditutupi dengan lilin lebah, paling sedikit
sepertiga dari sel-sel sisirannya. Sisiran-sisiran madu yang sudah diambil
madunya harus dimasukan kembali ke dalam kotak lebah.
PENUTUP
Budidaya lebah madu di dalam kotak (stup) akan mendapatkan
produksi madu dalam jumlah yang banyak dan secara berkelanjutan. Diharapkan
pengembangan budidaya lebah madu di dalam kotak dapat dimanfaatkan bagi
masyarakat di sekitar hutan dan di dalam hutan untuk dijadikan sebagai sumber
penghidupannya.
Komentar
Posting Komentar