JENIS DAN CARA LEBAH MEMPRODUKSI MADU


Oleh : Umam

 

Apa itu lebah madu? – Siapa yang belum pernah mengkonsumsi madu yang dihasilkan oleh lebah madu? Tentu saja sebagian besar pasti sudah pernah mengkonsumsi bahkan merasakan manfaat yang terkandung dalam madu, bukan? Seperti yang ditahui bahwa madu sendiri dihasilkan atau diproduksi oleh hewan yang berjenis serangga bernama lebah. Perlu diketahui bahwa tidak semua jenis lebah dapat menghasilkan madu yang bisa dikonsumsi oleh manusia loh!

 

Memang kerap kali lebah selalu dikaitkan dengan madu, tetapi itu bukan berarti bahwa semua jenis lebah dapat menghasilkan madu yang bisa dan aman dikonsumsi oleh manusia atau makhluk hidup lain. Untuk dapat menghasilkan madu yang bisa dikonsumsi oleh manusia atau makhluk hidup lainnya, madu haruslah diproduksi atau dihasilkan oleh lebah khusus.

 

Yang dimaksud lebah khusus ini adalah lebah yang memang spesies atau jenisnya memang diperuntukkan untuk menghasilkan madu yang dapat dikonsumsi oleh manusia atau bahkan dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup lainnya. Nah, jenis lebah khusus tersebut adalah lebah yang biasa dikenal dengan nama lebah madu atau yang dalam Bahasa Ilmiahnya dikenal dengan Apis.

 

Sebenarnya ada banyak sekali hal-hal yang perlu diketahui mengenai jenis lebah satu ini, mulai dari apa itu lebah madu, jenis-jenis lebah madu, sejarah ditemukannya spesies lebah madu, tingkatan dalam koloni lebah madu beserta dengan tugasnya masing-masing, bagaimana lebah madu berkembang biak, bagaimana cara lebah madu membuat madu, dan masih banyak hal lainnya yang memiliki kaitan dengan lebah madu. Untuk itu, pada kesempatan kali ini kami memberikan informasi yang akan menambah pengetahuan agar semakin mengenal lebih jauh tentang lebah madu, serangga terbang yang dapat menghasilkan madu manis nan kaya akan khasiat. Simak artikel ini sampai akhir ya!

 

A. Apa itu Lebah Madu?

 

Sebelum mempelajari dan memahami lebih dalam mengenai salah satu dari banyaknya spesies lebah, yakni lebah madu ini, sebelumnya harus berkenalan dengan lebah madu, bukan? Seperti kata pepatah, tak kenal maka tak sayang.

 

Yap! Sebagian besar mungkin sudah mengetahui bahwa lebah merupakan satu-satunya serangga dari banyaknya jenis serangga terbang yang dapat menghasilkan madu dalam jumlah banyak hingga dapat dikonsumsi oleh manusia atau bahkan makhluk hidup lainnya. Lebah madu berasal dari genus yang bernama genus Apis.

 

Serangga terbang satu ini selain dapat menghasilkan madu yang memiliki banyak manfaat, ternyata juga dapat menghasilkan serbuk sari atau juga dapat disebut dengan polen, menghasilkan propolis atau yang dikenal dengan lem lebah, menghasilkan lilin lebah yang biasanya menyatu dengan madu, serta juga dapat menghasilkan racun atau yang biasa dikenal dengan sengat lebah untuk melindungi dirinya dari ancaman predator. Wah ternyata banyak juga ya!

 

Lebah madu sendiri diketahui memiliki banyak jenis yang tersebar di seluruh dunia, namun hanya ada beberapa jenis lebah madu yang biasanya dibudidayakan untuk dimanfaatkan sebagai penghasil madu yang nantinya akan dikonsumsi oleh manusia.

 

Lebah penghasil madu atau lebah madu diketahui mencakup kurang lebih sekitar tujuh jenis atau spesies lebah yang termasuk kedalam genus Apis. Dalam genus Apis sendiri dapat diperkirakan berjumlah kurang lebih 20.000 spesies di dalamnya. Menurut informasi yang kami dapatkan, saat ini sudah diketahui adanya subspesies lebah yang diketahui dapat menyimpan madu dari nektar bunga dan menghasilkan madu. Jumlah subspesies tersebut adalah sekitar 44 subspesies yang ada di seluruh dunia.

 

Info menarik nih! Lebah madu membuat sarang mereka dengan bahan dasar malam atau yang biasa dikenal dengan lilin wax. Malam atau lilin wax itu dihasilkan oleh lebah-lebah yang disebut dengan lebah pekerja dalam koloni lebah madu. Apa itu lebah pekerja? Nah pasti pertanyaan itu langsung muncul, bukan? Tenang, nantinya kami akan memberitahukan mengenai lebah pekerja dalam suatu koloni lebah madu.

 

Untuk klasifikasi lebah madu, dapat dijelaskan dengan kingdom atau kerajaan dari lebah madu adalah Animalia, filum dari lebah madu adalah arthropoda, subfilum dari lebah madu adalah mandibulata, kelas dari lebah madu adalah kelas insecta atau serangga, subkelas dari lebah madu adalah pterygota, ordo dari lebah madu adalah hymenoptera, subordo dari lebah madu adalah cheistograsta, family dari lebah madu adalah apidea, serta yang terakhir spesies dari lebah madu adalah apis dorsata, apis mellifera, apis cerana, dan apis trigona.

 

B. Jenis-jenis Spesies Lebah Madu

 

Setelah berkenalan dengan lebah madu, langkah selanjutnya adalah mengetahui beberapa jenis lebah madu yang ada di Indonesia serta lebah yang paling sering dimanfaatkan untuk dibudidayakan madunya oleh para petani lebah di Indonesia.

 


1. Lebah Madu Raksasa (Apis Dorsata)

Lebah madu raksasa atau yang juga disebut dengan lebah liar memiliki nama latin Apis Dorsata merupakan jenis spesies lebah madu yang pertama. Lebah madu dengan spesies ini hanya ada terdapat di hutan-hutan di negara yang memiliki iklim tropis asia dan subtropics. Seperti namanya, lebah madu raksasa memiliki ukuran yang paling besar dibandingkan dengan ukuran lebah dari spesies lain. Untuk habitat asli atau asal asli dari lebah madu dengan spesies ini adalah tersebar di seluruh wilayah dari Negara Indonesia, wilayah Negara Singapura, Negara Malaysia, sampai dengan Negara Filipina.

 

Untuk budidaya sendiri, diketahui bahwa belum ada tindakan pembudidayaan terhadap lebah madu spesies ini. Mengapa demikian? Menurut beberapa pengakuan dari petani lebah, lebah madu dengan jenis ini memiliki sifat yang masih sangat liar dan cenderung susah untuk dijinakkan. Selain dikarenakan sifatnya yang masih liar, lebah madu dengan jenis ini juga memiliki ukuran tubuh lebah madu yang tentu lebih besar dibandingkan dengan ukuran tubuh lebah madu jenis lain. Dikarenakan ukuran tubuh lebah madu jenis ini lebih besar, tingkat rasa sakit dari sengatan yang dimiliki juga lebih menyakitkan dibandingkan dengan jenis lebah madu yang lain.

 

Untuk hasil produksi madu dari lebah madu jenis ini, masih menggunakan metode dengan mengambil atau memanennya langsung dari hutan. Lebah madu raksasa biasanya akan membuat sarang dengan cara tunggal dan sarangnya menggantung pada cabang pohon, atau mungkin juga mereka akan membuat sarang di tebing. Untuk hingkat hasil produksi madu dari lebah madu raksasa sendiri, dalam satu koloni lebah bisa mencapai sekitar 50 kg sampai dengan 60 kg untuk satu pohon.

 


2. Lebah Madu Barat (Apis Mellifera)

Lebah madu barat atau yang juga disebut dengan lebah unggul memiliki nama latin Apis Mellifera merupakan jenis spesies lebah madu yang kedua. Lebah madu barat ini pertama kali diperkenalkan serta dimasukkan kedalam jenis spesies lebah madu di Indonesia pada sekitar tahun 1841, hingga saat ini lebah madu barat terus dikembangbiakkan untuk dibudidayakan.

 

Perlu diketahui bahwa lebah madu dengan jenis ini adalah lebah madu yang menjadi favorit para peternak lebah. Mengapa demikian? Hal tersebut dikarenakan lebah madu raksasa mampu memproduksi atau menghasilkan madu dalam jumlah yang cenderung besar, yakni dalam satu koloni mampu mencapai sekitar 35 kg hingga 40 kg dalam satu tahun. Tak hanya dikarenakan alasan itu saja, lebah madu raksasa memiliki daya adaptasi terhadap cuaca dan iklim yang jauh lebih baik daripada lebah madu lainnya, hal ini sangat memudahkan para peternak lebah dalam membudidayakan lebah madu jenis lebah madu barat ini.

 

Untuk wilayah persebaran lebah madu barat sendiri tersebar di sekitar wilayah daratan Benua Eropa, seperti antara wilayah Negara Britania Raya, Negara Italia, Negara Perancis, Negara Yunani, dan berbagai negara-negara yang termasuk ke dalam wilayah Daratan Mediterania.

 


3. Lebah Madu Timur (Apis Cerana)

Lebah madu timur atau juga bisa disebut dengan lebah lokal ini memiliki nama latin Apis Cerana. Lebah madu timur hidup dan tersebar di hampir seluruh wilayah negara Indonesia. Untuk tingkat banyaknya produksi madu yang dihasilkan, satu koloni lebah madu timur mampu memproduksi sebanyak 6 kg sampai dengan 12 kg madu dalam waktu satu tahun.

 


4. Lebah Madu Kerdil (Apis Trigona/Florea)

Lebah madu kerdil atau yang juga disebut dengan lebah klanceng memiliki nama latin Apis Florea merupakan jenis spesies lebah madu yang terakhir. Seperti namanya, lebah madu kerdil memiliki ukuran tubuh lebah madu yang paling mungil dibandingkan dengan ukuran dari lebah madu dengan jenis lainnya. Lebah madu kerdil memiliki sifat yang cenderung lebih jinak dan syukurnya lebah ini tidak memiliki sengat seperti lebah madu dengan jenis lainnya.

 

Untuk hasil produksi madu dari lebah madu dengan jenis lebah madu kerdil ini hasil produksi madunya cenderung paling sedikit dibandingkan dengan hasil produksi madu dari lebah madu jenis lain. Dalam satu koloni lebah madu kerdil hanya sanggup memproduksi dan menghasilkan madu dengan berat 1 kg sampai dengan 3 kg dalam kurun waktu satu tahun.

 

Untuk persebaran dari lebah madu kerdil ini, mereka memiliki habitat atau tersebar di wilayah Negara Jazirah Arab, Negara Pakistan, Negara Bangladesh bahkan sampai dengan Negara Indonesa. Di Negara Indonesia sendiri, lebah madu kerdil lebih akrab dikenal dengan nama atau sebutan tawon klanceng.

 

C. Tingkatan Lebah Madu Beserta Tugasnya

Setelah mengenal dan mempelajari mengenai beberapa jenis lebah madu yang tersebr di Indonesia, kini saatnya Grameds mengetahui tentang tingkatan atau jenis lebah madu yang ada dalam satu koloni beserta dengan tugas dari masing-masing tingkatan dalam satu koloni lebah madu.

 

Seperti yang sudah dijelaskan di awal bahwa lebah madu merupakan salah satu serangga terbang yang memiliki sifat sosial, sehingga lebah madu hidup dengan cara berkoloni atau berkelompok. Dalam satu koloni lebah madu, diketahui terdapat 10.000 ekor hingga 60.000 ekor lebah madu. Wow sangat banyak, bukan?

 

Dalam satu koloni lebah madu diketahui memiliki tingkatan atau yang bisa disebut dengan tiga jenis anggota keluarga. Ketiga jenis anggota keluarga lebah madu tersebut memiliki peran serta tugasnya masing-masing yang berguna untuk kelangsungan hidup dari koloni lebah. Berikut ini akan kami jelaskan ketiga anggota keluarga dalam satu koloni kebah madu beserta dengan peran masing-masing.

 

1. Lebah Ratu

Lebah ratu menjadi satu-satunya lebah betina yang mana memegang peranan penting untuk kelangsungan hidup suatu koloni lebah madu. Mengapa demikian? Hal itu dikarenakan dalam suatu koloni lebah madu hanya terdapat satu lebah betina yang menjadi lebah ratu. Apabila dalam satu koloni terdapat dua ekor lebah ratu, maka kedua lebah ratu tersebut akan berkelahi hingga salah satu dari kedua lebah ratu ada yang mati, atau juga sampai salah satu dari kedua lebah ratu meninggalkan sarang suatu koloni lebah madu tersebut.

 

Lebah ratu memiliki ciri-ciri yang dapat dikatakan sangat mencolok, seperti lebah ratu memiliki perut yang cenderung lebih panjang dibandingkan dengan lebah lainnya, lebah ratu memiliki ukuran yang relatif lebih panjang dan sayapnya lebih pendek dibandingkan dengan bagian tubuhnya. Selain itu, lebah ratu memiliki ukuran dada yang lebih besar dibandingkan dengan lebah pekerja, dan ciri terakhir dari lebah ratu adalah kepala dari lebah ratu berbentuk berbeda dengan lebah lainnya, yakni berbentuk bulat.

 

Kehidupan dari lebah ratu sangat berbeda dengan lebah pekerja ataupun lebah jantan. Mengapa demikian? Lebah ratu tidak pernah mencari makanannya sendiri serta selalu dilayani oleh lebah pekerja. Untuk masa hidup lebah ratu diketahui lebih panjang dibandingkan dengan lebah lainnya, yakti hampir sekitar 4 tahun sampai dengan 6 tahun. Tugas lebah ratu selama hidupnya hanyalah untuk bertelur dan memperbesar koloni lebah serta memperbanyak menetaskan lebah madu.

 

2. Lebah Jantan (Drone)

Jumlah lebah jantan yang ada dalam satu koloni lebah madu hanyalah kisaran 100 ekor saja. Lebah jantan memiliki tugas pokok atau tugas utama untuk mengawini lebah ratu. Tidak sembarangan lebah jantan berani untuk mengawini lebah ratu, hanya lebah-lebah jantan yang sudah dewasa saja yang berani mengawini lebah ratu. Proses perkawinan antara lebah jantan dan lebah ratu dilakukan dengan cara terbang setinggi-tingginya di saat cuaca sangat cerah. Lebah jantan lantas mengejar lebah ratu, hanya lebah jantan yang dapat mengejar lebah ratu saja yang mampu mengawini lebah ratu.

 

Setelah proses perkawinan antara lebah jantan dan lebah ratu terjadi, lebah jantan akan secara otomatis atau tak lama kemudian mati dikarenakan testisnya telah terlepas dari tubuh dan menyatu dengan organ ovarium milik lebah ratu. Setelahnya, jasad dari lebah jantan akan secara otomatis menjadi santapan untuk para lebah pekerja.

 

Lebah jantan memiliki beberapa ciri khusus, untuk bentuk dan ukuran hampir mirip dengan lebah ratu, tetapi lebah jantan memiliki tubuh yang relatif lebih ramping serta memiliki mata yang besar serta bersentuhan yang terletak di atas kepala lebah jantan.

 

3. Lebah Pekerja

Dalam suatu koloni lebah madu diketahui terdapat 30.000 ekor hingga 60.000 ekor lebah pekerja. Lebah pekerja sendiri memiliki beberapa ciri yang membedakan mereka dengan lebah ratu dan lebah jantan. Ciri-ciri dari lebah pekerja adalah ukuran tubuh dari lebah pekerja yang dapat dikatakan paling kecil apabila dibandingkan dengan ukuran tubuh dari lebah ratu dan lebah jantan. Memiliki bentuk kepala dengan bentuk segitiga dengan kaki belakang yang berbulu panjang. Jangan salah, bulu pajang pada kaki lebah berguna sebagai tempat penyimpanan tepung sari ketika lebah pekerja sedang terbang untuk mencari makanan. Berikut ini beberapa tugas lain yang dimiliki oleh lebah pekerja.

·         Bertugas membangun sarang lebah sebagai tempat bertelurnya lebah ratu.

·         Bertugas mengumpulkan bahan makanan berupa nektar, air, dan tepung sari.

·         Bertugas memberi dan mencari makan untuk lebah jantan dan lebah ratu.

·         Bertugas merapikan dan membersihkan sarang lebah.

·         Bertugas memproduksi madu.

·         Bertugas menjaga keamanan sarang lebah.

 

D. Cara Lebah Madu Memproduksi Madu

 

Info menarik, lebah pekerja adalah lebah betina yang tidak menjadi ratu. Lebah pekerja memiliki peran penting dalam pengumpulan nektar bunga yang nantinya akan diproduksi menjadi madu.

 

Berikut ini adalah cara atau proses lebah pekerja membuat madu.

 

1 Berburu dan Mengumpulkan Nektar

Lebah pekerja akan mulai terbang sejauh 6 km hingga 8 km untuk mencari nektar atau sari bunga yang nantinya akan diproduksi menjadi madu.

 

2. Mengubah Nektar Menjadi Madu

Setelahnya, nektar tadi akan diolah menjadi madu dengan cara dikunyah oleh lebah pekerja, lebah pekerja akan menghasilkan enzim yang dapat meningkatkan tingkat keasaman dalam nektar dan merubahnya menjadi madu.

 

3. Mengeringkan Madu Setelah Dikunyah

Setelahnya lebah akan mengeringkan nektar yang telah menjadi madu. Lebah menggunakan dua acara untuk mengeringkan madu, yakni dengan cara menyebarkan madu setengah jadi ke sarang lebah yang memiliki bentuk segi enam dan yang kedua adalah dengan cara mengipasi madu setengah jadi menggunakan sayapnya.

 

4. Melindungi Madu dengan Lilin Lebah

Langkah terakhir adalah proses penyimpanan madu, proses ini dilakukan dengan cara menyimpan madu di dalam sel yang ada di sarang lebah. Untuk dapat menjaga kualitas dari madu, lebah menggunakan lilin lebah yang dihasilkan oleh lebah.

 

Nah itulah beberapa pengetahuan mengenai semua hal tentang lebah madu yang dapat diketahui dan dipelajari. Banyak sekali bukan? Mulai dari perkenalan dengan lebah madu, mengenal jenis-jenisnya, sehingga mengetahui bagaimana lebah memproduksi madu.

 

Sumber : https://www.gramedia.com/literasi/lebah-madu/

 

Komentar

Postingan Populer