KESEHATAN FISIK RASUL MUHAMMAD SAW ADALAH KESEHATAN YANG PARIPURNA
Oleh : Moh Khairudin, Guru Besar FT UNY
Hari ini tepatnya Selasa, 11 Safar 1447 H
bertepatan dengan 5 Agustus 2025 adalah hari pembukaan perdana kelas Angkatan
kedua di salah satu senior school di Kawasan Condongcatur, Depok, Sleman, DI
Yogyakarta. Penulis sebagai penasihat senior school tersebut hadir untuk
menyaksikan kegiatan pembukaan kelas Angkatan kedua yang diikuti oleh sekitar
20 orang mahasiswa. Mahasiswa pada senior school ini sesuai namanya maka
terbilang relative sudah berusia di atas 60 tahun.
Penulis duduk dengan salah satu peserta ibu yang
mungkin berusia sudah lebih dari 70 tahun tampak dari raut wajahnya yang tetap
bersinar di usia senjanya. Secara tidak sengaja peserta ini menceritakan kalau
salah satu menantunya yang mungkin baru berusia 50 tahun sedang mengalami
penyakit stroke. Yah cerita yang nampaknya ringan tetapi sangat dalam rasanya.
Di Tengah menantunya sedang mengalami sakit stroke, Ibu ini masih semangat
untuk menimba ilmu di usia senjanya.
Usia 50 tahun terbilang relative masih muda untuk
kategori terjangkiti penyakit stroke. Penulis meyakini dengan yakin haqul yakin
bahwa semua penyakit itu adalah pemberian Allah SWT, dan pemberian Allah SWT
terhadap hambaNya adalah pemberian yang terbaik dari Allah SWT.
Permasalahannya adalah penyakit yang kadang datang
menurut manusia itu tiba-tiba tetapi sesungguhnya penyakit itu datang bukan
secara tiba-tiba. Kecuali penyakit yang datang karena kecelakaan misal sedang
naik kendaraan lalu kecelakaan di jalan raya menyebabkan kerusakan bagian
belakang kepala yang tersangkut dengan otak sehingga menyebabkan sakit misalnya
stroke. Berbeda halnya dengan penyakit degenerative. Penyakit ini datang pada
manusia disebabkan lebih pada budaya hidup sehat yang kadang terlupakan oleh
manusia itu sendiri.
Bila melihat pada pribadi paling sempurna di dunia
ini adalah Rasul Muhammad SAW sebagaimana dipaparkan dalam buku Sirah Nabawiyah
karya Syaikh Shafiyurrahman al-Mubarakfury, bahwa Rasul Muhammad SAW tidak
pernah sakit badan kecuali pada dua kejadian yaitu (1) saat perang Uhud, dan
(2) saat beliau menjelang wafatnya.
Saat perang Uhud terjadi tahun tiga H atau 625 M,
Rasul Muhammad SAW saat itu berusia 55 tahun, kondisi pasukan umat Islam yang
dipimpin langsung oleh Panglima Rasul Muhammad SAW mendapat gemblengan langsung
dari Allah SWT. Dikarenakan ada satu pleton yakni pleton pemanah yang tidak
taat terhadap perintah panglima, maka pasukan Islam sempat digempur
habis-habisan sehingga kondisi Rasul Muhammad SAW mengalami luka parah sampai
giginya ada yang patah dan wajahnya berlumuran darah.
Adapun kondisi sakit kedua kalinya Rasul Muhammad
SAW adalah saat menjelang wafatnya pada pada usia 64 tahun. Sakit Rasul
Muhammad SAW menjelang wafatnya menurut Syaikh Shafiyurrahman al-Mubarakfury
disebabkan oleh pengaruh racun yang merasuk pada tubuh Rasul Muhammad SAW saat
perang Khaibar tahun 628 M tepatnya pada bulan Muharram tahun ke 7 H, atau saat
itu Rasul Muhammad SAW berusia 58 tahun. Rasul Muhammad SAW diracun oleh
seorang Wanita Yahudi melalui suguhan makanan sampil kambing. Yahudi memang
laknatullah, jangankan manusia biasa seperti penduduk Gaza sekarang ini yang
dibombardir oleh Yahudi, para rasul-rasul Allah pun dibunuh termasuk Rasul
Muhammad SAW diracun oleh seorang Wanita Yahudi.
Selain dua kondisi tersebut, Rasul Muhammad SAW
tidak pernah mengalami sakit dalam tubuhnya. Ini bukan karena Rasul Muhammad
SAW mempunyai ajian sakti sehingga tidak pernah sakit, faktanya Rasul Muhammad
ketika kena tombak saat perang Uhud juga tanggal giginya.
Kesehatan fisik Rasul Muhammad SAW itu lebih
karena Rasul Muhammad SAW sangat memperhatikan faktor kesehatan yang luar
biasa. Nah apa saja yang Membuat tubuh Rasul Muhammad SAW senantiasa sehat
sehingga tidak pernah sakit hingga menjelang wafatnya. Berikut ini cuplikan
Singkat trik dan tips sehat Rasul Muhammad SAW selama masa hidupnya.
1. Senantiasa Berwudhu, pelajarannya adalah selalu
menjaga kebersihan fisik maupun ruhani
2. Makan Secukupnya, Rasul Muhammad SAW selalu
mengamalkan QS Al-A'raf ayat 31,
يٰبَنِيْٓ
اٰدَمَ خُذُوْا زِيْنَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَّكُلُوْا وَاشْرَبُوْا وَلَا
تُسْرِفُوْاۚ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِيْنَࣖ
“Wahai anak cucu Adam, pakailah pakaianmu yang
indah pada setiap (memasuki) masjid dan makan serta minumlah, tetapi janganlah
berlebihan. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang berlebihan.”
3. Mengkonsumsi Tanaman Herbal, Rasul Muhammad SAW
menganjurkan agar mengkonsumsi madu, habatus sauda (jintan hitam, kurma).
4. Rajin olahraga. Saat manusia belum mengenal
kata olahraga rekreasi, maka Rasul Muhammad SAW telah mengajarkan umatnya untuk
selalu melatih fisik agar senantiasa bergerak dan berolah badan.
5. Rajin berpuasa. Selain puasa Ramadhan,
Rasulullah SAW juga rutin berpuasa setiap Senin dan Kamis, serta pada tanggal
13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriyah. Berpuasa terbukti menyeimbangkan hormon,
mencegah stres oksidatif, dan mengurangi peradangan.
6. Mandi Sebelum Subuh. Rasulullah SAW terbiasa
mandi sebelum waktu Subuh. Mandi pada waktu ini membantu meningkatkan peredaran
darah, menyegarkan pikiran, dan membuat tubuh lebih segar.
7. Memotong Kuku dan Mencukur Bulu. Menjaga
kebersihan juga sangat dianjurkan, termasuk memotong kuku dan mencukur
bulu-bulu tertentu. Rasulullah SAW bersabda:
"Waktu untuk memotong kumis, memotong
kuku, mencabut bulu ketiak, dan mencukur bulu kemaluan hendaknya tidak melebihi
40 hari." (HR. Muslim dan Tirmidzi)
Menjaga kesehatan fisik sebagaimana yang
dicontohkan Rasul Muhammad SAW, tidak hanya akan mendapatkan badan yang sehat,
tetapi juga merupakan sunnah Rasul Muhammad SAW. Pola hidup yang Rasul Muhammad
SAW ajarkan telah terbukti memberikan banyak manfaat bagi tubuh dan jiwa. Yuk,
terapkan kebiasaan-kebiasaan sehat ini dalam kehidupan sehari-hari
Komentar
Posting Komentar